Rabu, 24 Desember 2008

Molinaro Percaya Juve Juara

Juventus terus mengintai Inter Milan di puncak klasemen Serie A Italia. Selisih kedua tim saat ini enam poin dan kompetisi sedang memasuki masa rehat Natal dan Tahun Baru. Bianconeri sukses menutup 2008 dengan kemenangan gemilang 3-1 atas tuan rumah Atalanta. Pertandingan ini meyakinkan bek Cristian Molinaro kalau Juve akan terus melaju. "Dengan semangat yang tepat kami bisa mengalahkan siapapun dan pada musim semi nanti kami akan mencoba merebut posisi pertama," tukas Molinaro. "Kami harus selalu bermain seperti saat di Bergamo, terlepas dari penampilan pada 10 menit awal." "Tak mudah mengalahkan mereka. Sangat sulit bagi kami menghadapi tim yang memainkan sepakbola dengan baik." "Awalnya kami kesulitan, tapi kami beruntung mencetak gol pertama dan mempertahankan kedudukan." Berkat kemampuan dan penampilan yang sudah ditunjukkan Juventus itulah pemain berusia 25 tahun ini yakin timnya akan menyalip Inter, klub yang banyak dibenci sebagian tifosi di Italia, 2009 nanti. Juventus akan memulai kembali perjalanan di liga dengan partai melawan Siena.

I Bianconeri Mengincar Pemain Udinese

Udinese kini sedang berusaha menemukan kembali performa terbaik mereka di musim ini, setelah di pertengahan musim penampilan mereka menurun drastis. Terlepas dari performa tim, pemain Udinese tetap memiliki daya tarik tersendiri. Tak sedikit yang menilai materi pemain Bianconeri cukup bagus dan berkualitas. Atas dasar itulah Juventus berharap bisa mendapatkan beberapa pemain Udinese, namun tidak dalam waktu dekat, alias bursa transfer kedua Januari nanti. Menurut spekulasi yang beredar, beberapa pemain tersebut antara lain gelandang Gaetane D'Agostino, stoper Cristian Zapata dan kiper Gokhan Inler. Menanggapi kabar tersebut, pihak Juventus tidak membantah adanya ketertarikan mereka terhadap pemain Udinese itu. Akan tetapi kubu La vecchia Signora enggan membeberkan rencana mereka lebih dini. "Saya tak tahu nama pemainnya dan saya tak akan menyebut salah satu dari mereka. Tapi sudah jelas sekali jika Udinese memiliki materi pemain yang bagus," ujar presiden Juve Giovanni Cobolli Gigli di situs resmi klub.

Selasa, 23 Desember 2008

Amauri Carvalho adalah salah satu kunci penting gemilangnya penampilan Juventus musim ini. Gol demi gol ia ciptakan, hingga membuatnya menjadi tumpuan baru skuad Bianconeri. Amauri didatangkan Juventus dari Palermo pada awal musim ini. Dana sebesar 15,3 juta euro (sekitar Rp 234 miliar) plus ditambah Antonio Nocerino dan co-ownership untuk Davide Lanzafame menjadi alat barter untuk membuatnya berganti kostum. Ia pun bergabung dengan sederet penyerang lainnya seperti Alessandro Del Piero, David Trezeguet, dan Vincenzo Iaquinta, yang telah lebih dulu menghuni lini depan The Old Lady. Bisa dibayangkan, persaingan ketat yang muncul untuk bisa masuk ke dalam starting eleven. "Berkah" untuk pemain berambut gondrong ini muncul ketika Trezeguet dibekap cedera. Oleh manajer Juve, Claudio Ranieri, ia pun diplot untuk menjadi tandem Del Piero sebagai ujung tombak tim. "Saya beradaptasi dengan baik di Juventus dan saya berusaha untuk memainkan level permainan yang sama seperti di Palermo dulu. Dalam enam bulan terakhir saya telah belajar banyak dan saya mendapatkan hasil dari usaha keras," ujarnya seperti dilansir Goal. Dalam dua musim pengabdiannya kepada Palermo, striker berusia 28 tahun ini telah bermain sebanyak 52 kali di Seri A. Dari total penampilannya itu ia sukses mengoleksi 23 buah gol. Sementara untuk Juve, 11 gol yang ciptakan itu diperolehnya dari 17 kali turun berlaga. "Juventus adalah sebuah klub yang memperhatikan berbagai detil dan membuat Anda bisa bermain dengan baik dan memperbaiki kelemahan Anda," tandas Amauri. Kegemilangan Amauri ini juga memakan korban. Iaquinta, yang sebelumnya kerap mencicipi status sebagai starter, harus puas dibangkucadangkan. Ia pun pernah mengakui bahwa Amauri telah "mengambil" tempatnya, meski juga mengungkapkan bahwa dirinya tak merasa kecewa. "Tidak ada yang bisa lolos di sini. Tentu saja, saya saya juga ingin bermain dalam starting line up, namun rekan setim saya semua adalah juara," ungkap Iaquinta.

Bos Juve Rapatkan Dompet

Juventus menutup tahun 2008 dengan catatan cukup bagus. Merasa demikian, presiden klub raksasa Turin tersebut, Giovanni Cobolli Gigli, mengatakan tak berniat mendatangkan pemain baru di bulan Januari.

Hal itu diungkapkan Cobolli Gigli saat diwawancara Sky Sport Italia, menyusul kemenangan timnya atas Udinese dengan 3-1, dalam laga pamungkas Bianconeri di tahun ini, Minggu (21/12/2008).

"Kami ada di urutan kedua di liga dan belakangan ini permainan kami sangat baik. Kami pun menghasilkan hal-hal bagus di Liga Champions," ujarnya.

"Kami ingin bertarung untuk mengejar scudetto dan kemenangan di Eropa. Akan ada beberapa pemain hebat seperti David Trezeguet dan Gigi Buffon, yang akan kembali dari cederanya di bulan Januari."

"Oleh sebab itu kami tak punya ekspektasi membeli atau membeli pemain di bursa transfer. Alessio Secco dan Jean-Claude Blanc akan melihat-lihat dan membuat keputusan mereka sendiri,” tukasnya.

Jumat, 19 Desember 2008

Champions League : Chelsea vs Juventus

Undian 16 besar Liga Champion akhirnya mempertemukan Juventus dengan Chelsea. Pertandingan belum dimulai, tapi Bianconeri sudah menyatakan bahwa mereka siap untuk mengandaskan The Blues. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Direktur Olahraga Juventus, Alessio Secco sesaat setelah drawing yang berlangsung di Nyon, Swiss, Kamis (19/21/2008) usai. "Kami semua tahu apa yang terjadi ketika kami mendapat undian bersama Real Madrid dan Zenit (St Petersburg) di fase grup dan kami memenangkannya," ujarnya pada Sky Sport Italia dan dilansir Goal. "Kami pergi ke Madrid dan mengalahkan mereka dua kali, jadi kami siap bermain melawan tim mana saja. Kami respek kepada semua tim, tapi kami akan tetap memainkan sepakbola kami," sambungnya. Selain itu, partai ini merupakan partai emosional bagi Claudio Ranieri saat Juventus melawat ke Stamford Bridge, markas Chelsea, tempat yang ia pernah 4 tahun menangani Chelsea. Dia dianggap sebagai "The Tinkerman" karena terus merotasi para pemainnya, Ranieri banyak dianggap sebagai peletak dasar kesuksesan Chelsea saat ini.

Kamis, 18 Desember 2008

Buffon Comeback Awal Tahun 2009



Gianluigi Buffon lama menghilang dari skuad Juventus akibat cedera paha yang dideritanya. Tapi tifosi The Old Lady boleh bernapas lega, sebab dia dikabarkan akan segera merumput awal tahun. Gigi, sapaan akrab Buffon, hanya memainkan empat partai dari 16 laga yang telah diikuti Juventus di Seri A. Selama kiper timnas Itali ini absen, posisinya diisi Alex Manninger. La Vecchia Signora sempat limbung ketika ditinggal Buffon, mereka hanya memenangkan dua dari tujuh pertandingan awal di Seri A yang membuat mereka tercecer di papan tengah klasemen. Namun perlahan tapi pasti mereka mampu bangkit, setelah merebut poin penuh di delapan dari sembilan pertandingan terakhir. Hasil positif tersebut berpeluang untuk dilanjutkan setelah pergantian tahun. Soalnya Buffon diyakini sudah akan bisa bermain di awal musim. "Aku pikir aku akan kembali pada Tahun Baru. Sekarang aku merasa lebih baik dan bahkan telah memulai latihan lagi dengan kiper lainnya," tandas pemilik 89 caps bersama timnas Italia ini seperti diberitakan oleh Yahoosports. Sekarang duduk di posisi dua klasemen dengan poin 33 hasil 10 kemenangan, serta masing-masing tiga kali imbang dan kalah. Mereka tertinggal enam poin dari Inter Milan di puncak klasemen.

Pessotto Mengungkap Kisah Percobaan Bunuh Dirinya


 Skandal Calciopoli sempat membuat seorang mantan pemain loyalnya, Gianluca Pessotto, berusaha menghabisi nyawanya sendiri. Pada 27 Juni 2006, ketika skandal pengaturan skor menghantam Juventus, Pessotto melakukan hal konyol dengan meloncat dari balkon setinggi 15 meter di markas timnya. Beruntung, setelah melewati masa kritis ia selamat. Kecintaan Pessotto pada Juventus membuatnya merasa sangat bimbang dan hancur ketika klubnya didakwa dengan skandal yang amat memalukan itu. Bersama Bianconeri yang diperkuatnya sejak 1995 sampai 2006, segudang prestasi telah diraihnya. Mulai dari empat kali scudetto Serie A (1996-1998, dan 2001-2003), sampai gelar Liga Champions (1996).
Dua tahun lebih setelah kejadian mengerikan itu, untuk pertama kalinya pria kelahiran 11 Agustus 1970 itu mengungkapkan motif percobaan bunuh dirinya. Ia merasa skandal tersebut seperti melenyapkan semua sudah ia lakukan di atas lapangan. "Rasanya seperti mendapat tendangan di kepala tanpa tahu datangnya dari mana," tukasnya kepada La Stampa seperti dilansir Channel4. Pessotto lalu menuturkan bagaimana keadaan terakhir ketika ia mencoba bunuh diri. "Saya berada markas klub dan ingin pulang. Saya lalu mematikan lampu ruangan, dan terbangun delapan atau sembilan hari kemudian," ujar pemilik 22 caps untuk Italia ini. "Waktu terbangun, psikiater menjelaskan semuanya pada saya. Saya sampai tak bisa makan selama tiga-empat hari. Saya mencoba memahami apa yang telah terjadi." Masa-masa paling suram dalam hidupnya itu telah dilalui oleh Pessotto. Ia pun masih bekerja untuk "Si Nyonya Tua" sebagai manajer tim.
Foto: Pessotto setelah selamat dari percobaan bunuh diri yang dilakukannya pada 27 Juni 2006.

Gattuso Mendukung Juventus Raih Scudetto


(AFP) Gennaro Gattuso mulai frustasi pada peluang AC Milan meraih Scudetto. Dukungan pun kini mulai ia arahkan kepada Juventus untuk menjadi kampiun Liga Italia musim ini.

Setelah timnya dikalahkan Juventus 2-4 dalam laga hari Minggu (14/12/2008) lalu, posisi Milan di peringkat ketiga tergusur oleh Napoli. Jarak antara Milan dan Inter yang berada di puncak klasemen pun menjadi semakin lebar.
"Kami tertinggal sembilan poin (di belakang Inter) dan sangat sulit meraih Scudetto," tukas gelandang berusia 30 tahun ini seperti dilansir Goal.
"Jika saya harus mendukung klub lain, maka dia adalah Juventus. Mereka pernah berada dalam masa-masa sulit, tapi kini sudah keluar dengan baik," yakin pemain berjuluk 'Rino' ini. Terkait dirinya yang absen sampai akhir musim sehabis operasi lutut, Milan disebut-sebut akan mencari penggantikan di bulan Januari. Soal ini Gattuso tidak memandangnya perlu. "Seorang pemain pengganti buat saya tidak diperlukan tim. Tapi saya tahu klub sedang mencarinya," katanya.

Juventus Masih Klub Terpopuler

Kasus Calciopoli pada Mei 2006 sepertinya tak menurunkan pamor Juventus di Italia. Hasil survei terakhir menyebutkan bahwa animo para tifosi klub berjuluk La Vecchia Signora atau si Nyonya Tua itu tetap tinggi. Secara keseluruhan, klub yang didirikan pada 1 November 1897 tersebut dikenal punya banyak tifosi (fans) di Italia, yakni sekitar 12 juta atau 32,5 persen gibol Italia. Bahkan, di situs resmi mereka, diklaim ada lebih dari 170 juta tifosi Juve di seluruh penjuru dunia.Hasil survei sebuah lembaga penelitian terkenal, Nielsen Institute, membenarkannya. Sepanjang musim panas lalu, Nielsen mendata jumlah penonton di stadion dalam laga Serie A. Plus ditambah beberapa pertandingan musim ini. Hasilnya, Juventus mencatatkan diri sebagai klub dengan penonton terbanyak.Sekitar 10,04 juta tifosi memadati laga Juve di Stadion Olimpico. Jumlah itu hampir dua kali lipat dibanding penonton Inter di posisi kedua. Sebab, laga Inter di Giuseppe Meazza ''hanya'' didatangi 5,9 juta penonton. Begitu pula klub sekota Inter, AC Milan, dengan 5,8 juta penonton di San Siro. Dibanding Giuseppe Meazza atau San Siro yang berkapasitas 80.018 penonton, Olimpico hanya bisa menampung 27.500 penonton. Sejatinya, Olimpico adalah kandang klub sekota Juve, Torino, yang dipakai sejak 2006. Kandang asli Juve adalah di Delle Alpi. Tapi, berhubung Delle Alpi tengah direnovasi sejak November lalu, stadion berkapasitas sekitar 69 ribu penonton tersebut baru bisa digunakan pada 2011. ''Itu (hasil survei Nielsen Institut) membuktikan bahwa Juventus masih klub yang paling digemari dan layak ditonton di Serie A. Kami bangga akan hal itu,'' ujar Giovanni Cobolli Gigli, presiden Juventus, kepada Corriere dello Sport. Survei itu sekaligus membuktikan bahwa reputasi Juve tak sepenuhnya tercoreng akibat skandal pengaturan skor atau yang disebut Calciopoli pada Mei 2006. Kala itu, Calciopoli menyeret General Manager Juve Luciano Moggi sebagai aktor utama. Dia dianggap memengaruhi sejumlah wasit untuk mengatur skor pertandingan sepanjang Serie A musim 2005/2006.

Minggu, 07 Desember 2008

Schweinsteiger atau Diego

Keinginan Juventus untuk menggaet pemain tengah Bayern Munchen, Bastian Schweinsteiger mendapatkan rintangan. Ini disebabkan karena pacar dari pemain tersebut yang bernama Sarah Brandner enggan tinggal di kota Turin yang merupakan basis Juventus.

The Old Lady boleh menaruh harapan tinggi pada gelandang internasional Jerman itu karena hingga kini pemain yang bersangkutan belum memperpanjang kontraknya dengan Bayern Munchen, dari yang akan berakhir pada musim panas 2009. Jika Schweinsteiger tidak juga memperpanjang kontrak barunya sampai akhir tahun ini, maka Juve bisa mulai melakukan pendekatan langsung dengan dia mulai Tahun Baru.

Menurut kabar yang dihembuskan Gazzetta dello Sport, direktur sport Juve, Alessio Seccho, terus memantau Schweinsteiger sebagai sebuah opsi bagus menggantikan Pavel Nedved, yang di akhir musim diperkirakan gantung sepatu. Kontrak empat tahun dengan bayaran 3,5 juta euro per musim sudah disiapkan. Juga, kalau Bayern gagal meyakinkan Schweinsteiger untuk segera mengikat kontrak anyar di Allianz Arena, bisa saja klub raksasa Jerman itu melepas pemain berusia 24 tahun itu pada bursa transfer musim dingin nanti dengan harga bandrol kisaran 15 juta euro.

Juve juga mengincar playmaker Werder Bremen, Diego. Namun, hingga kini Bremen memasang harga tinggi pada bintang internasional Brasil itu. Dari sisi teknik, Diego sangat dibutuhkan Juventus, mengingat kreativitas para pemain Juve yang dimiliki masing kurang.

Baik Schweinsteiger atau Diego memiliki skill yang mumpuni. Tetapi siapa yang akan direkrut Juventus nantinya untuk menggantikan peran Pavel Nedved tergantung pada negosiasi kedua pihak antara klub dan kedua pemain tersebut.

Jumat, 05 Desember 2008

Koleksi Gelar Juara

National Titles

  • Winners: 1995; 1997; 2002; 2003
  • Runners-up (3): 1990; 1998; 2005

European titles

World-wide titles

Skuad 2008/2009

No.
Posisi Pemain
1 Flag of Italy GK Gianluigi Buffon (vice-captain)
3 Flag of Italy DF Giorgio Chiellini
4 Flag of Sweden DF Olof Mellberg
5 Flag of France DF Jonathan Zebina
6 Flag of Italy MF Cristiano Zanetti
7 Flag of Bosnia and Herzegovina MF Hasan Salihamidžić
8 Flag of Brazil FW Amauri
9 Flag of Italy FW Vincenzo Iaquinta
10 Flag of Italy FW Alessandro Del Piero (captain)
11 Flag of the Czech Republic MF Pavel Nedvěd (vice-captain)
12 Flag of Italy GK Antonio Chimenti
13 Flag of Austria GK Alex Manninger
15 Flag of Croatia DF Dario Knežević
16 Flag of Italy MF Mauro Camoranesi

No.
Posisi Pemain
17 Flag of France FW David Trézéguet
18 Flag of Denmark MF Christian Poulsen
19 Flag of Italy MF Claudio Marchisio
20 Flag of Italy MF Sebastian Giovinco
21 Flag of the Czech Republic DF Zdeněk Grygera
22 Flag of Mali MF Mohamed Sissoko
27 Flag of Sweden MF Albin Ekdal
28 Flag of Italy DF Cristian Molinaro
29 Flag of Italy DF Paolo De Ceglie
30 Flag of Portugal MF Tiago
32 Flag of Italy MF Marco Marchionni
33 Flag of Italy DF Nicola Legrottaglie
90 Flag of Italy GK Vincenzo Fiorillo

Senin, 01 Desember 2008

Profil Klub

Juventus F.C.
Logo Juventus pada tahun 2004
Nama lengkap Juventus Football Club S.p.A.
Julukan La Vecchia Signora[1] (Nyonya Tua)
La Fidanzata d'Italia
I bianconeri (Putih - Hitam)
Le Zebre
Didirikan 1 November 1897
Lapangan Stadion Olimpiade,[2]
Torino
Kapasitas 27.128
Ketua Giovanni Cobolli Gigli
Manajer Claudio Ranieri
Liga Serie A
2007-08 Serie A, ke-tiga
Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
 
Seragam kandang
Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
 
Seragam tandang

Sejarah Klub

Juventus F.C. (Latin untuk Remaja) adalah salah satu klub sepak bola tertua di Italia. Klub ini bermarkas di Torino dan bermain di Seri A.

Juventus biasanya bermain dengan seragam garis hitam-putih dan celana pendek hitam (tapi dulu pernah memakai celana putih untuk waktu yang cukup lama) dan dijuluki la Vecchia Signora (Sang Nyonya Tua). Tim ini mendapatkan motif seragamnya dari klub Inggris Notts County. Stadion Juventus adalah Stadio Delle Alpi yang dipakai bersama dengan A.C. Torino. Hal ini akan berakhir setelah musim 2004-2005, di mana Torino akan membangun stadion mereka sendiri. Pada musim kompetisi 2006-2007, Juventus menggunakan Stadio Olimpico di Torino sebagai stadion kandang mereka mengingat Stadio Delle Alpi dalam proses renovasi.

Juventus didirikan pada November 1897 oleh murid-murid Lyceum (semacam panggilan untuk sekolah top di Eropa) Massimo D'Azeglio, dan pertama kali menjuarai liga nasional versi lama pada 1905, namun gelar kedua didapat hanya pada tahun 1926. Pada tahun 1923, keluarga Agnelli (pemilik Fiat) mengambil alih klub tersebut dan membangun stadion pribadi di Villar Perosa (dekat Torino) yang disertai fasilitas lengkap.

Dari 1931, Juventus meraih gelar Seri A (scudetto) lima kali berturut-turut. Pada 1933, mereka mulai bermain di Stadio Comunale. Setelah Perang Dunia II mereka sukses dalam kejuaraan domestik - gelar liga kesepuluh diraih pada 1961, namun tidak berhasil merebut satupun gelar Eropa hingga 1977 dengan menjuarai Piala UEFA. Puncak kesuksesan mereka di Eropa terjadi pada 1985 di mana mereka merebut Piala Champions dan yang kemudian diulang pada 1996. Juventus juga meraih gelar Piala Winners pada 1984 dan dua gelar Piala UEFA lagi pada 1990 dan 1993. Hingga kini mereka telah juara Seri A 27 kali. Gelar Seri A yang mereka raih pada musim 04/05 dan 05/06 dicabut karena terlibat skandal pengaturan pertandingan. Juventus juga harus terdegradasi ke Seri B akibat kasus ini.

Hingga beberapa waktu lalu, pemain Juventus diharuskan memiliki rambut yang pendek dan rapi; pihak klub juga menyediakan para pemain dengan pakaian formal (yang dibuat penjahit terkenal) dan memaksa mereka untuk menyelesaikan pendidikan mereka. Mayoritas pemainnya bertahan di Juventus hingga akhir karir mereka; banyak yang masih bekerja untuk klub atau untuk FIAT (atau perusahaan terkait lainnya).

Juventus kini merupakan suatu perusahaan yang tercatat di bursa efek Milan. Penjualan Zinedine Zidane ke Real Madrid dengan harga sekitar $64 juta dolar AS masih merupakan penjualan termahal dalam sepak bola hingga kini.

Post a comment


ShoutMix chat widget